pengertian hadits mutawatir,sahih,hasan dan Da'if
pembagian hadis berdasarkan kualitas sanad dan matannya dibagi menjadi 4 yaitu hadis mutawatir, hadis sahih, hadis hasan dan hadis da'if Syarat-syarat hadis mutawati :
a. Pewartaan yang disampaikan benarbenar hasil penglihatan atau pendengaran sendiri.
b. Jumlah periwayat harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat untuk berbohong. Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah minimal periwayat yang masuk kategori mutawatir.
zetsu13-hallo semua bagaimana kabarnya ? kali ini saya akan membagikan tentang pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan matanya, apakah kalian udah tahu apa itu hadits ? ya mungkin kalian udah tahu jika belum bisa baca ini
Hadis (Arab: الحديث, har. 'berbicara, perkataan, percakapan', ejaan KBBI: hadis, dengarkan (bantuan·info)), disebut juga sunnah, adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam.
penyeleksian hadis didasarkan kepada kualitas sanad dan matanya. berikut ini pembagian hadis berdasarkan kualitas sanad dan matannya :
1. Hadis Mutawatir
Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar orang yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.
Syarat-syarat hadis mutawati :
a. Pewartaan yang disampaikan benarbenar hasil penglihatan atau pendengaran sendiri.
b. Jumlah periwayat harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat untuk berbohong. Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah minimal periwayat yang masuk kategori mutawatir. Ada yang menyebUtkan minimal 4 orang, ada yang menyebutkan minimal 5 orang, ada yang mengatakan 12 orang, ada yang berpendapat minimal 40 orang, ada yang mengatakan minimal 70 orang.
c. Adanya keseimbangan jumlah periwayat antara tingkatan sanad pertama dengan tingkatan sanad berikutnya.
Hadis jenis ini menempati tingkatan tertinggi untuk di jadikan dasar hukum dalam agama Islam.
2. Hadis sahih
Hadis yang secara kualitas sanad tidak memenuhi syarat mutawatir. Hadis ini diriwayatkan oleh periwayat yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak memiliki kecacatan, dan tidak janggal.
Hadis sahih terbagi menjadi dua:
a. Sahih lizatihi:
hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan ‘ oleh periwayat yang adil, sempurna hafalannya. Pada tiap tingkatan sanad dari awal hingga akhir, periWayat memiliki kualitas yang hampir sama, tidak mengandung kecacatan, dan
, matan tidak janggal.
b. Sahih ligairihi
hadis yang periwayat periwayatnya kurang kuat hafalannya, tetapi mereka terkenal sebagai orangorang yang jujur, hingga derajatnya menjadi hasan. Kemudian, dari jalan (sanad) lain terdapat hadis yang serupa atau lebih kuat para ' periwayatnya sehingga menutupi kekurangan mendongkrak derajat hadis tersebut menjadi sahih.
3. Hadis Hasan
Hadis yang bersambung sanadnya hingga Rasulullah Saw. tanpa memiliki kecacatan dan kejanggalan serta dinukilkan oleh orang yang adil dan jujur namun kurang kuat hafalannya, seperti pada hadis sahih hadis hasan terbagi dua, yaitu:
a. Hasan lizatihi:
hadis yang periwayatnya terkenal dengan kejujuran dan amanahnya, tetapi hafalan dan keteguhan hafalan.nya tidak mencapai derajat para periwayat hadis sahih.
b. Hasan ligairihi:
hadis yang pada tiap tingkatan sanadnya ada periwayat yang kurang kuat hafalannya dan kurang baik perilakunya.
4. Hadis Da’if
Hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat, hadis sahih maupun hasan, baik karena periwayatnya dikenal sebagai pendusta atau ada kejanggalan dari segi matan.
Menyukai Bidang Membaca, Menulis dan Traveler. sedang menekuni di bidang SEO Specialist . Saat ini masih bersekolah di (S1) Teknik Informatika, Undiksha (Bali)