Sejarah Uang di Indonesia dan Gambarnya - Uang menjadi alat tukar yang penting dalam kehidupan manusia.
Tanpa uang pastinya kita akan sulit dalam bertransaksi karena nilai suatu barang pasti akan berbeda-beda.
Duhulu bangsa indonesia sebelum merdeka banyak menggunakan berbagai mata uang seperti Koin emas dan perak, mata uang Belanda dan Mata Uang Jepang.
1. Tahun 800 - 1600 Berbagai Metode Pembayaran
Pada tahun ini diantara tahun 800 - 1600 tahun masehi transaksi banyak dilakukan dengan menggunakan Emas dan perak.
Produksi koin pertama di temukan di indonesia yang berasala pada Dinasti Sailendra yang di Produksi dari abad ke-9 hingga ke-12.
Selain menggunakan Koin dan perak, Manik - manik juga menjadi alat tukar.
Manik - manik ini di produksi oleh kerajaan Sriwijaya di sumatra dan menyebar hingga ke pulau jawa, Kalimantan sampai indonesia Timur seperti maluku.
Di akhir abad ke-13 Kerajaan majapahit menerima kedatangan pedagang Cina dan menjadi koin tembaga sebagai alat tukar pada masa itu.
2. Tahun 1600-1942 menggunakan mata uang Kolonial Belanda
Pada tahun ini ketika orang-orang Eropa mulai berdatangan ke indonesia.
Contohnya Portugal dan venesia membawa Koin Emas, Dolar perak dari Bolivia, peru dan meksiko yang kemudian jadi perdagangan utama selama beberapa ratusan tahun.
Lalu, uang Kertas Pertama muncul pada tahun 1752 berkat pembentukan De Bank Courant dan Bank van Leening.
Setelah VOC bangkrut pada 31 Desember 1799, Republik Batavia mengeluarkan uang sendiri dan membuat koin golden Perak pada tahun 1802.
3. Tahun 1942-1945, Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada tahun 1942 jepang menginvasi pemerintahan Hindia Belanda dan mengambil alih seluruh negeri.
Jepang membawa mata uang sendiri termasuk uang lokal dan gulden, lalu melikuidasi bank-bank, termasuk De Javasche Bank.
Setelah itu, terbitlah uang kertas yang dikeluarkan oleh De Japansche Regeering dan menjadi Alat pembayaran yang sah sejak maret 1942.
Di tahun 1944, jepang mengeluarkan uang yang dicetak dalam bahasa indonesia. Stok uang ini tetap dipakai oleh pemerintahan indonesia sampai tahun 1946 ketika pemerintahan baru bisa mencetak uang baru.
4. Tahun 1945-1948 Uang Indonesia Kuno (ORI)
Setelah indonesia merdeka banyak yang mendeak pemerintahan untuk mencetak mata uang sendiri.
Hingga akhirnya pemerintahan pun Menerbitkan ORI atau Oeang Repoeblik Indonesia.
Namun, saat itu keadaan negara yang masih kacau membuat peredaran ORI agak tersendat.
Bentuk fisik ORI saat itu sangat sederhana dan kualitasnya tidak bagus dan sistem pengaman berupa serat halus masih kurang.
Dalam peredaranya, ORI terbagi atas Beberapa penerbitan.
- ORI I (1945)
- ORI IV (1948)
5. Pada Masa Orde Baru
Nominal ini di tandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia Radius Prawiro dan Direktur BI Soeksmoo B Martokoesoemo.
tanggal 23 Agustus 1971 mendevaluasi Rupiah sebesar 10%, nilai pada tukar rupiah terhadap dolar AS Rp415.00 yang sebelumnya Rp378.00
6. Pada tahun 1975 Seri Baru
Tahun 1975, ada seri terbaru yang dirilis dan diedarkan.
Yaitu Rp1.000 bergambar Pangeran Diponegoro, Rp 5.000 dengan gambar Nelayan, Rp10.000 gambar relief Candi Borobudur.
Masing-masing ditandatangani oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI Soeksmono B Matokoesoemo.7. Pada Tahun 1992 Seri Baru
Pada tahun ini kembali dirilis dan diedarkan uang terbaru,yaitu:
- Rp100.00 dengan gambar uang Perahu Phinisi
- Rp500.00 dengan gambar uang Orangutan
- Rp1.000 dengan gambar uang Danau Toba
- Rp5.000 dengan gambar uang Alat Musik Sasando
- Rp10.000 dengan gambar uang Sri Sultan Hamengku Buwono IX
- Rp20.000 dengan gambar uang Cendrawasih merah
8. Pada Tahun 1993 Penerbitan Uang Baru.
9. Pada Orde Reformasi
Pada masa ini pecahan Rp100.000 beremisi tahun 1999 bergambar Soekarno, Mohammad. Hatta dan teks proklamasi diedarkan.
Pecahan tersebut dicetak di Australia dan Thailand dengan menggunakan material plastik (Polymer).
Untuk pecahan Rp1.000 terdapat gambar kapten Pattimura dan pecahan Rp5.000 gambar orang yang tengah menenun.
Lalu, pecahan Rp10.000 dengan gambar Cut Nyak Dien, pecahan Rp50.000 terdapat gambar Ngurah Rai dan terakhir pecahan Rp100.000 tetap gambar Bung Karno dan Bung Hatta namun tidak ada plastik lingkaran lagi
10. Gambar Uang Baru pada Era Jokowi
- Rp100.000, gambar Ir Soekarno dan Moh. Hatta.
- Rp50.000, gambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaya.
- Rp20.000, gambar Dr. G.S.S.J Ratulangi.
- Rp10.000, gambar Frans Kaisiepo.
- Rp5.000, gambar K.H Idham Chalid.
- Rp2.000,gambar Mohammad Hoesni Thamrin.
- Rp1.000, gambar Tjut Meutia