irhanhisyam.com - Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu Sahabat Nabi Muhammad Saw yang dijamin masuk surga.
Pada Artikel ini saya akan membahas mengenai bagaimana Abdurrahman bin Auf memulai usaha dan dalam waktu singkat menjadi orang terkaya nomor 3 di madinah.
dan saya akan menyebutkan beberapa Tips berdagang dari Abdurrahman bin Auf. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan dapat mengaplikasikan.
Hijrah
Abdurrahman bin Auf merupakan salah seorang dari sahabat Nabi yang ikut hijrah ke madinah.
Ketika beliau telah sampai di Madinah, sahabatya Saad bin Rabi menawarkan kepadanya sentah dari harta yang di milikinya, serta menyuruhnya menikahi salah satu istrinya.
Setelah semua hartanya dia tinggalkan di Mekah, Abdurrahman bin Auf menolaknya dengan halus tawaran tersebut dari sahabatnya, dia lebih memilih hidup sendiri.
Hanya Bermodalkan 4 Dirham atau sekitar Rp280.000,00 beliau hanya meminta kepada saudaranya untuk menunjukan letak Pasar.
Itulah sikap yang diambil oleh seorang Abdurrahman bin Auf untuk menjaga kehormatanya, ia lebih memilih mandiri daripada bergantung dengan orang lain.
Hanya Selang beberapa waktu saja Abdurrahman bin Auf lansung menikahi seorang perempuan muslimah, dengan kerja kerasnya dalam berbisnis.
Abdurrahman bin Auf memberikan mahar emar kepada calon istrinya.
Berikut adalah Tips Suksesnya Abdurrahman bin Auf dalam berbisnis diantaranya:
Rahasia Berdagang Abdurrahman bin Auf
1.Tahu Esensi Bisnis
"Saya tidak mau keuntungan yang banyak," Kata Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman lebih memilih margin sedikit, volume penjualan banyak. beliau lebih memilih menjual produk Rp10 Rupiah tetapi terjual banyak, dibandingkan Rp100 ribu hanya terjual satu.
Itulah yang di namakan esensi dalam berbisnis.
Pelajaran yang dapat diambil adalah Ketika kita mulai berbisnis, Produk yang kita Jual hendaknya dijual dengan harga yang murah dan Laba kecil. seiring dengan waktu, keuntungan akan terus bertambah.
banyak Perusahaan yang telah mempraktekan ini salah satunya adalah Xiaomi, CEO Xiaomi, Lei Jun pernah berjanji tak akan mengambil untung lebih dari lima persen harga penjualan produk xiomi, yakni mencangkup smartphone, perangkat IoT serta perangkat weareble.
2. Penjualan Cash atau Tunai
Abdurrahman lebih memilih keuntungan Rp100 ribu cash dibandingkan untung 1 Juta tapi kredit.
Kecepatan perputaran uangnya akan lebih baik jika transaksi secara tunai daripada kredit.
3. Integritas
Abdurrahman bin Auf datang ke madinah, Berniat berjualan tetapi beliau tidak mempunyai modal.
Lantas Abdurrahman pun bekerja sama dengan pedagang Pasar di madinah untuk mengambil barangnya agar dijual oleh dirinya.
"Saya ambil barang anda hari ini, besok akan saya bayar," kata Abdurrahman
Berkali - kali berliau melakukan itu, sampai beliau mempunyai kios sendiri dan menawarkan kerja sama dengan pedagang lainnya.
Abdurrahman menyediakan tanah untuk di sewakan dengan para pedagang dengan bayaran seikhlasnya saja.
Dari sinilah, Abdurrahman menilai jika integritas itu lebih besar daripada uang
4. Tahu Target Pasar
Abdurrahman bin Auf dalam berbisnis selalu melihat target pasar, memahami kebutuhan konsumen.
Setalah mengetahui Lokasi pasar, Abdurrahaman melakukan riset. mencari tahu produk apa yang paling laris di pasar madinh.
Saat itu beliau mendapati bahwa cangkul merupakan produk yang paling laris. tak berhenti disitu.
Beliau juga mencari tahu apa pekerjaan utama orang-orang di kota madinah dan beliau mendapati orang - orang di madinah kebanyakan berkebun.
dengan memikirkan target pasar ini, bisnis Abdurrahman menjadisangat maju.
5. Bekerja untuk Keberhan bukan mencari keuntungan
itulah prinsip dasar yang diterapkan oleh Abdurrahman dalam berbisnis.
Abdurrahman sampai membeli kurma-kurma yang busuk dari para petani yang gagal panen.
"Saya akan membantu kalian, semua kurmanya akan saya beli dengan harga wajar," kata Abdurrahman bin Auf.
Setelah itu datanglah Urtu (utusan dari Yaman) yang sedang mencari kurma busuk untuk dijadikan obat.Utusan dari Yaman tersebut membeli kurma dari Abdurrahman dengan harga 10 X lipat.
Dapat kita lihat bahwa keuntungan adalah efek samping bukan sebagi tujuan utama.
6. Kualitas
Abdurrahman hanya menjual berang yang berkualitas saja.Jika memang ada barang yan tidak layak jual beliau pasti akan bilang kepada konsumenya.
Abdurrahaman bin Auf menilai jika kepercayaan merupakan Kunci Utama dalam berbisnis.
7. Mengutamakan Akhirat
Hal selanjutnya tidak masuk kedalam akal kita sebagai manusia biasa adalah beliau menerapkan sistem bayar seikhlasnya untuk sewa pasar baru tersebut.
Hasilnya, bukan membayar dengan harga yang sangat murah, Justru karena Puas pedagang-pedagang tadi memberikan harta yang sangat banyak kepada Abdurrahman.
Dengan ini menjadikan Abdurrahaman salah satu orang terkaya di Madinah.
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya)“