Search Suggest

20 Kata Bijak Dari Umar bin khattab Khalifah Kedua

hai sahabat pintar kali ini saya membagikan kepada kalian 20 kata bijak dari umar bin khattab. Umar bin khattab adalahkhalifah kedua yang berkuasa pada tahun 634 sampai 644. Dia juga digolongkan sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin.

Zetsu13.com - hai sahabat pintar kali ini saya membagikan kepada kalian 20 kata bijak dari umar bin khattab. Umar bin khattab adalahkhalifah kedua yang berkuasa pada tahun 634 sampai 644. Dia juga digolongkan sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin.

Biografi Umar bin khattab 

Lahir: 584 (Makkah, Jazirah Arab)
Wafat: 3 November 644 (26 Dzulhijjah 23 H)
Pemakaman: Masjid Nabawi
Ayah: Khattab bin Nufail
Ibu: Hantamah binti Hisyam

Berikut adalah kata mutiara dari beliau:


Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah tenang dan sabar.
Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.
Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.
Barang siapa menempatkan dirinya ditempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.
Kebajikan yang ringan adalah menunjukan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut.
Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang karena mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau.
Orang yang tidak dapat menguasai matanya maka hatinya tidak ada harganya.
Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu.
Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah.
Tidak ada Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat.
Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan.
Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya.
Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain.
Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.
Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya.
Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya.
Penyesalan tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan
Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur

itulah kata mutiara dari beliau jangan lupabagikan artikel ini kepada teman - teman kalian ya
Menyukai Bidang Membaca, Menulis dan Traveler. sedang menekuni di bidang SEO Specialist . Saat ini masih bersekolah di (S1) Teknik Informatika, Undiksha (Bali)

Posting Komentar