9 kasus pelanggaran Ham Di Indonesia
Pelanggaran ham merampas hak-hak yang paling asasi dari seseorang atau kelompok orang termasuk merampas hak hidup. Oleh karena itu pemerintah menangani kasus tersebut dengan amat serius. Sebagian dari kasus tersebut sudah ke pengadilan untuk diproses berdasarkan hukum yang
zetsu13- Kasus-kasus di bawah ini dikategorikan pelanggaran HAM. Mengapa demikian? karena telah merampas hak-hak yang paling asasi dari seseorang atau kelompok orang termasuk merampas hak hidup. Oleh karena itu pemerintah menangani kasus tersebut dengan amat serius. Sebagian dari kasus tersebut sudah ke pengadilan untuk diproses berdasarkan hukum yang berlaku. Pengadilanlah yang akan memutuskan perkara tersebut untuk menjamin rasa keadilan.
1) Kasus Tanjung Priok (1994)
Peristiwa Tanjung Priok adalah peristiwa kerusuhan yang terjadi pada 12 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta sejumlah gedung rusak terbakar. Sekelompok massa melakukan defile sambil merusak sejumlah gedung dan akhirnya bentrok dengan aparat yang kemudian menembaki mereka. Sedikitnya, 9 orang tewas terbakar dalam kerusuhan tersebut dan 24 orang tewas oleh tindakan aparat
(Sumber wikipedia)
2) Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita ( 1994)
- Marsinah adalah salah seorang karyawati PT. Catur Putera Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Keterlibatan Marsinah dalam aksi unjuk rasa tersebut antara lain terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei 1993 di Tanggulangin, Sidoarjo.
- 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja. Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan mencegah aksi buruh.
- 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp1.700 per hari menjadi Rp2.250. Tunjangan tetap Rp550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.
- Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
- Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
-Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim.
-Setelah itu, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap.
-Mulai tanggal 6,7,8, keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993. (sumber wikipedia)
3) Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian Umum Bernas Yogyakarta (1996)
- Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin (lahir di Bantul, Yogyakarta, 18 Februari 1964 – meninggal di Yogyakarta, 16 Agustus 1996 pada umur 32 tahun adalah wartawan Bernas, Yogyakarta, yang dianiaya oleh orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia. Sebelum kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer . Ia menjadi wartawan di Bernas sejak 1986.
- Selasa malam, pukul 23.30 WIB, 13 Agustus 1996, ia dianiaya pria tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta. Udin, yang sejak malam penganiayaan itu, terus berada dalam keadaannya koma dan dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta. Esok paginya, Udin menjalani operasi otak di rumah sakit tersebut. Namun, dikarenakan parahnya sakit yang diderita akibat pukulan batang besi di bagian kepala itu, akhirnya Udin meninggal dunia pada Jumat, 16 Agustus 1996, pukul 16.50 WIB.
4) Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Penculikan aktivis 1997/1998 adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998.
(sumber wikipedia)
5) Peristiwa Trisakti ( 1998)
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan lainnya luka. (sumber wikipedia)
6) Kasus Ambon (1999)
Perang ini di mulai dari sebuah kejadian yang sepele, kejadian kecil yang bersifat lokal ini dimulai ketika seorang supir taxi dari warga Kristen bertengkar dengan seorang warga Islam Ambon. Berbagai sumber berita dengan kuat mengindikasikan bahwa kesempatan ini digunakan oleh para provokator untuk memulai pengrusakan besar-besaran di Ambon dan memicu konflik ke pulau-pulau di sekitarnya. Pola demikian sebetulnya muncul berulang-kali dari kasus ke kasus , di mana kejadian lokal yang sepele menjadi sesuatu yang besar dan tak terkendali, untuk menghancurkan komunitas yang ada demi kepentingan beberapa fihak saja. Kita bisa melihat pola ini di Ketapang, Kupang, kasus Poso (di mana kasus Poso ini tidak pernah di liputi oleh media, kejadian yang terjadi pada hari natal tahun 1998 di Sulawesi Tengah yang menghantam kota Poso, Palu dan Palopo itu sangat parah juga). Berbagai sumber berita mengisyaratkan bahwa para provokator itu di gerakkan oleh Suharto dan antek-anteknya. (sumber mataduniamaya)
7) Kasus Poso
Kerusuhan Poso (bahasa Inggris: Poso riots) atau konflik komunal Poso (bahasa Inggris: Poso communal conflict), adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Peristiwa ini melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini umumnya terbagi menjadi beberapa fase. Fase pertama berlangsung pada bulan Desember 1998, kemudian berlanjut pada bulan April 2000, dan yang terbesar terjadi pada bulan Mei hingga Juni 2000.
(sumber wikipedia)
8) Kasus Sampit (huru-hara etnis Dayak dan Madura)
konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak (sumber wikipedia)
9) Terbunuhnya Reporter RCTI Ersa Siregar dalam konflik Aceh (2003)
Sori Ersa Siregar, wartawan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang disandera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sejak 23 Juni 2003 dikabarkan tewas dalam sebuah kontak tembak antara TNI-GAM di Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Senin (29/12) siang. Kini jenazah Ersa disemayamkan di Rumah Sakit Angkatan Darat Kesrem Lilawangsa, Lhokseumawe, Aceh Utara
Koresponden RCTI di Lhokseumawe Munir Noer menuturkan, Ersa tewas dengan beberapa luka tembak di bagian dada. Sayangnya sampai berita ini disusun, wartawan tak diperkenankan melihat mayat Bang Ersa--demikian Ersa biasa disapa. Pihak TNI cuma menunjukkan beberapa barang milik Bang Ersa seperti sebuah kamera, kartu pers, beberapa baju, dan sejumlah kartu nama milik kawan bapak tiga anak tersebut. (sumber liputan6)
Menyukai Bidang Membaca, Menulis dan Traveler. sedang menekuni di bidang SEO Specialist . Saat ini masih bersekolah di (S1) Teknik Informatika, Undiksha (Bali)