
1. Kalimat Utama
Kalimat utama adalah tempat dituangkannya ide pokok atau pikiran utama. kalimat utama dapat terletak Berdasarkan letaknya, kalimat utama dapat di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), atau di awal dan akhir paragraf (deduktif induktif). Selain itu, ada pula paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, tetapi tetap memiliki ide pokok. Paragraf seperti itu ide pokoknya tersirat dalam seluruh paragraf. Untuk memahami hal tersebut, bacalah paragraf-paragraf berikut ini
A). Contoh paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal:
Keadaan bahasa Indonesia di media massa khususnya, dan di
masyarakat pada umumnya masih belum sebaik yang diharapkan. Media massa
mempunyai peranan penting sekaligus memiliki kewajiban untuk ikut
membina bahasa Indonesia. Di samping itu, bahasa Indonesia akan selalu
terbina apabila segenap warga negara dan masyarakat memiliki sikap
berbahasa yang baik. Tambahan pula kesabaran sangat berperan dan
diperlukan dalam pembinaan bahasa Indonesia ini.
B). Contoh paragraf yang kalimat utamanya terdapat di akhir:
Finlandia, Seluruh keputusan di Helsinki, bukan proyek elite, melainkan
merupakan kesepakatan mewujudkan kedamaian Aceh Pihak-pihak yang
berkonflik pun tidak lagi mengkhianati seluruh rancangan damai yang
sudah disepakati. Proses pemilihan rekonstruksi Aceh pascatsunami pun
dapat berlangsung cepat. Perekonomian penduduk telah mulai pulih. Inilah
berita gembira bagi perindu damai di tanah Aceh yang telah lama menanti.
C). Contoh paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir:
Konflik akibat perbedaan selalu ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang
belum tentu sama dengan yang dibutuhkan orang lain. Di samping itu suatu
kebutuhan yang dapat dicapai oleh seseorang belum tentu dapat dicapai
orang lain. Kenyataan seperti ini dari waktu ke waktu akan selalu ada.
Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya konflik akibat perbedaan selalu
ada Menemukan kalimat utama dalam paragraf sebenarnya tidak sulit.
Kalimat utama yang terdapat pada bagian awal paragraf pada umumnya
mengandung pernyataan yang bersifat umum pernyataan yang masih
memerlukan pengembangan rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Kalimat
utama yang terletak di bagian akhir paragraf pada umumnya merupakan
simpulan dari apa yang telah disampaikan pada kalimat-kalimat sebelumnya
Kalimat utama yang terletak di bagian awal dan akhir paragraf,
sebenarnya adalah pengulangan kalimat utama awal paragraf kadang bentuk
kalimatnya berbeda, tetapi maksudnya sama Wujud kalimat utama dapat
berbentuk kalimat tunggal dan dapat pula berbentuk kalimat majemuk.
2). Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Kalimat-kalimat penjelas harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut membentuk sebuah paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu ide pokok tertentu.selain itu, kalimat-kalimat penjelas harus memiliki koheren, yakni memiliki kekompakan hubungan dengan kalimat yang lain sehingga membina kautuhan paragraf. Koherensi bisa dibangun dengan kata penghubung atau kata acuan. Kata penghubung atau acuan dapat diletakkan pada kalimat sebelum atau sesudah rangkain kalimat dalam paragraf.
Berikut salah satu contoh paragraf yang padu.
(1) Jalan itu pagi-pagi sudah berbuka. (2) Sekalipun masih pukul enam
pagi dan masih agak gelap, sudah banyak kendaraan yang lewat hasil
pertanian ke pasar seperti sayur sayuran, buah-buahan dan sebagainya.
(3) Mobil angkutan umum dan bus yang mengangkut anak sekolah tampak
memadati jalan itu. (4) Tambah ramai lagi, oleh pengendara sepeda,
sepeda motor dan aneka jenis mobil pribadi. (5) Agak siang, da tampak
pula giliran bus pegawai, baik negeri maupun swasta berangkat ke tempat
kerja.
Kelompok kata yang tercetak miring adalah acuan yang menjalin kepaduan antarkalimat dalam paragraf tersebut, sekaligus mendukung ide pokok atau kalimat utama. Paragraf tersebut terdiri atas enam kalimat. Kalimat (1) merupakan kalimat utama yang menyatakan, "Jalan itu pagi-pagi sudah ramai sekali." Keramaian jalan itu dijelaskan lebih terperinci pada kalimat (2-5) dan selanjutnya pada kalimat (6) dikemukakan suatu simpulan yang sesungguhnya merupakan pengulangan kalimat (1), yaitu "Jalan tidak pernah sepi sekalipun masih pagi.
Dikutip dari "paragraf", M. Ramlan
Untuk contoh paragraf yang tidak padu dapat dilihat pada paragraf berikut ini.
(1) Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. (2) Tanah
di sekitarnya sangat subur (3) Banyak pendatang baru yang datang untuk
mencari pekerjaan. (4) Pada malam hari, banyak orang berjalan-jalan di
sepanjang Jalan Malioboro untuk menghirup udara malam.
Paragraf tersebut terdiri atas empat kalimat Pada kalimat (1) yang merupakan kalimat utama dinyatakan bahwa "Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar." Sebagai kota pelajar, seharusnya dijelaskan bahwa di kota itu banyak terdapat lembaga pendidikan sehingga banyak pemuda dari luar Yogyakarta datang untuk belajar atau lainnya yang berhubungan dengan sebutan sebagai kota pelajar itu. Akan tetapi, penjelasan yang diberikan pada paragraf tersebut tidak demikian. Kalimat- kalimat penjelasnya tidak mendukung kalimat utama sehingga paragraf tersebut tidak padu.
Dikutip dari "paragraf", M. Ramlan
Jadi, ide pokok harus ditentukan sebelum menulis sebuah paragraf. Ide pokok tersebut dituangkan ke dalam kalimat utama. Pada saat mengembangkan paragraf, semua kalimat harus mengacu pada kalimat utama tersebut. Rambu-rambu pengembangan paragraf dilandasi ide pokok atau kalimat utama yang sudah ditentukan. Hal ini berlaku untuk semua jenis paragraf, yaitu paragraf eksposisi, deskripsi, persuasi argumentasi, dan narasi